-->
Saturday 20 April 2013

:: berita aktuall :: Tak Ditemukan Gas Beracun di Radius 1 Km, Akses Jalan Gunung Dieng Dibuka



Jakarta - Wakil Bupati Banjarnegara Hadi Supeno meminta Tim SAR untuk segera membuka akses jalan yang sebelumnya sempat ditutup pasca gempa 4,8 Skala Richter (SR) pada Jumat (19/4) kemarin malam. Sebelumnya gempa itu dikhawatirkan berdampak pada aktivitas Gunung Api Dieng, terutama Kawah Timbang yang saat ini masih berstatus Siaga dan mengeluarkan gas beracun.

“Tadi malam ditutup karena dikhawatirkan berbahaya bagi manusia maupun kendaraan yang lewat. Saat ini saya perintahkan agar disingkirkan semua alat penghalang,” Kata Hadi Supeno saat menggelar rapat koordinasi bencana gempa Dieng di Kantor Kecamatan Batur, Sabtu (20/04/2013).

Penyingkiran penghalang jalan tersebut dilakukan setelah Pemkab Banyumas mendapat laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang menyatakan tidak terdeteksi gas beracun dalam radius 1 kilometer pasca terjadi gempa kemarin.

“Dengan disingkirkannya alat penghalang diharapkan dapat membuat aspek psikologis warga kembali percaya jika wilayah tersebut sudah aman,” jelasnya.

Sementara seorang guru Sekolah Dasar (SD) Kepakisan, Desa Kepakisan, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah beserta anaknya harus dilarikan ke rumah sakit setelah tertimpa bangunan rumah dinasnya yang roboh akibat gempa. Saat ini, guru bernama Sri dan anaknya dirawat di Rumah Sakit Siaga Medika Banyumas.

“Informasinya seorang guru SD Kepakisan dan anaknya yang masih TK tertimpa bangunan rumahnya saat gempa,” kata Sarki, Tim SAR PGRI Banjarnegara kepada detikcom.

Dari pantauan detikcom di sejumlah lokasi, Sabtu (20/4) siang, para pengungsi masih bertahan di tenda-tenda pengungsian yang disediakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) maupun para relawan. Rumah-rumah warga di sejumlah desa masih tampak sepi karena sebagian warganya mengungsi.

Sedangkan akses jalan utama menuju Kecamatan Batur yang juga merupakan jalur evakuasi bencana gas beracun tertutup truk kontainer pengangkut Krane. Jalur alternatif lainnya yang melalui Desa kepakisan terpantau empat titik longsoran menutup satu bahu jalan.

Gempa bumi terjadi kemarin sejak pukul 18.58 WIB. Kemudian sejak pukul 19.00 WIB hingga 20.03 WIB, terekam 160 kali gempa dan terasa hampir di seluruh wilayah Dataran Tinggi Dieng dengan skala MMI III-V.

Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Banjarnegara, Ahmad Lani, menyatakan gempa yang mengguncang Dataran Tinggi Dieng berkekuatan 4,8 Skala Richter (SR). Pusat gempa berada di 7,29 lintang selatan dan 109,88 bujur timur atau 11 kilometer barat laut Wonosobo dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa ini termasuk gempa tektonik dan diperkirakan pusatnya berada di Desa Tanji Gugur, Kecamatan Bawang. Getaran gempa terasa di Banjarnagera, Wonosobo, Batang dengan durasi 5-30 detik per gempa.

(trq/trq)

sumber : detik.com


Powered by Blogger.

Blog Archive

Translate