-->
Friday 19 April 2013

:: berita aktuall :: Paman Pelaku Bom 'Panci' Boston: Mereka Membuat Malu Keluarga & Etnis Chechnya

Boston, - Ruslan Tsarni (42), Paman dari kedua tersangka pelaku Bom Boston Marathon menyesalkan apa yang dilakukan oleh keponakannya. Dengan emosional, Ruslan mengatakan apa yang dilakukan oleh keponakannya membuat malu keluarga dan etnis Chechnya.

"Saya katakan Dzhokhar, jika kau masih hidup, menyerahkan diri dan meminta pengampunan dari para korban. (Pemboman] tidak ada hubungannya dengan Chechnya. Dia menaruh rasa malu pada keluarga kami, dia menaruh rasa malu pada seluruh etnis Chechnya," ujar Ruslan seperti dikutip dari foxnews.com, Sabtu (20/4/2013).

Ruslan mengatakan dirinya sangat menghormati dan mencintai negeri Amerika. Dia tidak habis pikir dengan apa yang sudah dilakukan oleh kedua keponakannya tersebut.

"Saya menghormati negeri ini, saya mencintai negara ini," ujar Ruslan yang berprofesi sebagai pengacara ini.

Menurut Ruslan, keyakinan Islam radikallah yang menyebabkan kedua keponakannya tersebut melakukan aksi pembunuhan yang mengerikan itu. Padahal Islam tidak mengajarkan kekerasan.

"Menjadi pecundang, kebencian kepada mereka yang mampu menyelesaikan sendiri, ini adalah satu-satunya alasan yang bisa Ku bayangkan. (Kekerasan) Apa pun yang dilakukan dengan dasar agama adalah salah. Kita adalah Muslim, kita adalah etnis Chechnya," ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kedua tersangka pelaku Bom Boston Marathon adalah kakak beradik asal Chechnya. Mereka adalah Tamerlan Tsarnaev (26) dan Dzhokhar Tsarnaev (19). Tamerlan tewas dalam baku tembak dengan polisi. Sementara Dzhokhar kini masih diburu oleh polisi.Boston, - Ruslan Tsarni (42), Paman dari kedua tersangka pelaku Bom Boston Marathon menyesalkan apa yang dilakukan oleh keponakannya. Dengan emosional, Ruslan mengatakan apa yang dilakukan oleh keponakannya membuat malu keluarga dan etnis Chechnya.

"Saya katakan Dzhokhar, jika kau masih hidup, menyerahkan diri dan meminta pengampunan dari para korban. (Pemboman] tidak ada hubungannya dengan Chechnya. Dia menaruh rasa malu pada keluarga kami, dia menaruh rasa malu pada seluruh etnis Chechnya," ujar Ruslan seperti dikutip dari foxnews.com, Sabtu (20/4/2013).

Ruslan mengatakan dirinya sangat menghormati dan mencintai negeri Amerika. Dia tidak habis pikir dengan apa yang sudah dilakukan oleh kedua keponakannya tersebut.

"Saya menghormati negeri ini, saya mencintai negara ini," ujar Ruslan yang berprofesi sebagai pengacara ini.

Menurut Ruslan, keyakinan Islam radikallah yang menyebabkan kedua keponakannya tersebut melakukan aksi pembunuhan yang mengerikan itu. Padahal Islam tidak mengajarkan kekerasan.

"Menjadi pecundang, kebencian kepada mereka yang mampu menyelesaikan sendiri, ini adalah satu-satunya alasan yang bisa Ku bayangkan. (Kekerasan) Apa pun yang dilakukan dengan dasar agama adalah salah. Kita adalah Muslim, kita adalah etnis Chechnya," ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kedua tersangka pelaku Bom Boston Marathon adalah kakak beradik asal Chechnya. Mereka adalah Tamerlan Tsarnaev (26) dan Dzhokhar Tsarnaev (19). Tamerlan tewas dalam baku tembak dengan polisi. Sementara Dzhokhar kini masih diburu oleh polisi.

(mpr/mpr)

sumber : detik.com

Powered by Blogger.

Blog Archive

Translate