-->
Monday 6 May 2013

:: berta aktuall :: 38% Pekerja Di Sumut Hanya Lulus SD


Okezone.com, MEDAN – Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang dilaksanakan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2013 lalu, memunculkan hasil yang cukup mencengangkan. Di tengah suburnya pertumbuhan lembaga pendidikan di Sumut, serta besarnya aliran dana pemerintah untuk kegiatan pendidikan, ternyata belum mampu mendongkrak kualitas pendidikan para pekerja di Sumut. 

Meskipun pemerintah telah mencanangkan program pendidikan dasar sembilan tahun untuk seluruh peserta didik, nyatanya tenaga kerja yang bisa mencapai tingkat pendidikan tinggi hanya sekitar 5,46 persen. Sementara yang tenaga kerja yang mendapatkan jenjang pendidikan keahlian lewat sekolah menengah kejuruan, hanya sekitar 10 persen.

"Ya harus kita akui jika kualitas pendidikan para tenaga kerja masih terbilang rendah. Yang bisa menyelesaikan pendidikan di tingkat menengah saja hanya sekitar 53 persen. Di mana 22,73 persen diantaranya hanya di tingkat pertama, sementara 20,33 persen di tingkat lanjutan. Masih ada lagi 10,32 persen yang kejuruan. Dari sisi dominasi, memang tenaga kerja kita masih didominasi oleh tenaga kerja yang hanya lulus SD, khususnya di daerah yang terbilang masih sulit menjangkau sekolah-sekolah," ujar Kepala BPS Sumut Suharno, Senin (6/5/2013).

Kondisi itu seolah linier dengan sektor pekerjaan yang menyerap tenaga kerja di Sumut. Dimana tercatat tenaga kerja di Sumut didominasi oleh buruh/karyawan/pegawai, dengan peran mencapai 32,6 persen. Sementara untuk pewirausahawan, totalnya harnya sekitar 35 persen, itu pun memiliki kecenderungan usaha mikro, yang tergolong belum memberikan dampak yang relatif luas terhadap penambahan jumlah tenaga kerja berkualitas.

"Buruh mencapai 32,6 persen. Lalu pekerja keluarga 23,18 persen, usaha dibantu buruh tidak dibayar 18,81 persen, usaha buruh dibayar 3,58 persen, dan usaha mandiri sebesar 15,46 persen. Efek domino dari rendahnya kualitas para tenaga kerja kita ini pun didorong oleh kecilnya tingkat pekerja yang berhasil menyelesaikan pendidikan di tingkat perguruan tinggi, dimana tenaga kerja yang mengenyam pendidikan hingga tingkat sarjana sekitar 8,46 persen. Dimana lulusan Diploma mencapai 3,02 persen, dan Sarjana mencapai 5,44 persen," tandasnya. (wan) (wdi)

Powered by Blogger.

Blog Archive

Translate