Direktur Jenderal Kelistrikan Kementrian ESDM Jarman mengakui dengan rasio elektrifikasi yang hanya sebesar 76,5 persen, sisanya 23,5 persen belum mendapatkan listrik.
"Sekitar 23,5 persen yang belum dilistriki kalau jumlahnya sekitar 14,7 juta rumah tangga belum dilistriki," ungkap Jarman kepada wartawan di Hotel Gran Melia, Jakarta, Senin (6/5/2013).
Menurut Jarman, dengan adanya pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dan perjanjian dengan beberapa negara seperti Amerika Serikat yang akan membantu mengembangkan potensi gas unkonvensional berupa CBM dan shale gas dapat menaikkan rasio elektrifikasi
"Karena di saat yang bersamaan. pemerintah ingin meningkatkan rasio elektrifikasi. Target kita tahun 2020 rasio elektrifikasi mendekati 99 persen," tegas Jarman.
Jarman mengungkapkan, walaupun rasio elektrifikasi masih di bawah 80 persen, pihaknya optimistis dapat mencapai 100 persen pasalnya saat ini pihaknya mempunyai program setiap tahun untuk mendapatkan listrik.
"Setiap tahun kita punya program sekitar tiga juta rumah tangga baru yang dilistriki. target tahun ini paling tidak 2,9 juta rumah tangga dapat listrik. Dengan pertambahan sekitar 3 juta per tahun maka diharapkan 2020 bisa mendekati 99 persen," pungkasnya. (wan) (wd)